Kamis, 26 Mei 2016

JENIS-JENIS METODE PENELITIAN

Ketika membaca berbagai buku tentang Metode Penelitian, hampir dapat dipastikan akan ditemukan klasifikasi yang berbeda tentang pengelompokkan jenis-jenis metode penelitian. Menurut Sugiyono (2007) jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan “tujuan” dan “tingkat kealamiahan (natural setting)” dari objek yang diteliti. Berdasarkan “tujuan” yang hendak dicapai, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni penelitian dasar (bassic research), penelitian pengembangan (research and development) dan penelitian terapan (applied research). Sekilas ketiga klasifikasi itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.  Penelitian dasar  (basic research), disebut juga penelitian murni (pure research) atau   penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan.

2.  Penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau produk yang baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada. Produk dimaksud dapat berbentuk hardware (buku, modul, atau alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium), juga dapat berbentuk software (seperti program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, atau model-model pendidikan, pelatihan, bimbingan, dan sebagainya.

3.    Penelitian terapan (applied research) adalah penelitian yang mempunyai alasan praktis untuk mengharapkan keuntungan, keinginan untuk mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif, dan efisien.

Gay (1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni atau penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research) secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis kontinum. Sebagaimana telah dipaparkan di atas, penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Jadi penelitian murni atau dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan berubah menjadi penelitian terapan.
Jujun S. Suriasumantri (1985, dalam Sugiyono, 2007) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
Dalam bidang pendidikan, Borg dan Gall (1988) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan “jembatan” antara penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about fundamental phenomena” sedangkan penelitian terapan (applied research) bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk (Sugiyono, 2007).

Selanjutnya, apabila berdasarkan pada tingkat kealamiahan tempat penelitian (natural setting), metode penelitian juga dapat diklasifikasikan menjadi penelitian eksperimen, penelitian survey, dan penelitian naturalistik. Ketiga jenis penelitian dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.   Penelitian eksperimen 
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang membuat sesuatu terjadi, di mana satu atau  lebih faktor divariasikan, dan faktor yang lain dibuat konstan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan sebab-akibat antara variabel bebas (independent variable) dan variable terikat (dependent variable).
2.   Penelitian survey
Penelitian survey adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survey tidak memberikan perlakuan kepada subjek sebagaimana pada penelitian eksperimen. Penelitian survey dapat dilakukan pada populasi yang besar ataupu kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, dengan analisis data statistik inferensial.

Penelitian survey memiliki beberapa jenis, antara lain:
a.  Penelitian penjajakan (eksploratif)
Penelitian eksploratif bersifat terbuka, masih mencari-cari. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan-hubungan baru yang terdapat pada suatu permasalahan yang luas dan kompleks dan juga untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.
b.  Penelitian deskriptif
Penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.
c.  Penelitian evaluatif
Penelitian ini digunakan untuk mencari jawaban, sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.
d.  Penelitian eksplanatif atau penelitian penjelasan
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data yang sama dan bertujuan untuk menjelaskan apa-apa yang akan terjadi bila variabel-variabel tertentu dikontrol atau dimanipulasi secar tertentu.
e.  Penelitian prediktif
Penelitian ini digunakan untuk meramalkan suatu situasi atau fenomena sosial tertentu, seperti pendapat umum mengenai keadaan sosial dan politik.
f.  Penelitian pengembangan sosial
Penelitian ini dikembangkan berdasarkan surveyi yang dilakukan secara berkala. 

3.  Penelitian naturalistik
Penelitian naturalistik seringkali disebut pula sebagai penelitian dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti bertindak sebagai instrumen kunci. Hal ini karena fenomena sosial dipahami berdasarkan subjektivitas penelitinya, sehingga kadangkala penelitian kualitatif "dianggap sebagian ahli" sebagai penelitian yang tidak ilmiah. Namun penelitian dengan pendekatan kualitatif, belakangan ini semakin banyak menarik minat para peneliti, dan hasilnya berkontribusi pada pengembangan penelitian kuantitatif.


Sumber:
Azwar, S. (2010). Metode Penelitia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 
Hasan, Iqbal. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 
Mardalis. (2002). Metode Penelitian  Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B.N. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta: Gramedia. 
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. 
Suharto, dkk. (2004). Perekayasaan Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Andi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar